SUMEDANG, KOMPAS.com - Petani di Desa Jayamekar, Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, diimbau tidak dulu beraktivitas di ladang atau sawah. Sebab, bencana pergerakan tanah susulan rawan kembali terjadi di tengah masih tingginya intensitas curah hujan. Sebelumnya, pada Kamis (31/1/2019) lalu, di kawasan seluas 5 hektare ini telah terjadi bencana pergerakan tanah.

Kepala BPBD Kabupaten Sumedang Ayi Rusmana melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik, Yedi mengatakan, pergerakan tanah yang terjadi di Dusun Sukamaju, Blok Nanggerang, Desa Jayamekar, tersebut merusak lahan sawah dan mengancam pemukiman penduduk berjumlah 250 KK. "Dengan masih tingginya curah hujan saat ini, kami imbau warga tidak beraktivitas di ladang. Sebab, rawan terjadi pergerakan tanah susulan," ujar Yedi, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Rabu (6/2/2019).


Yedi menuturkan, selain merusak areal pesawahan, warga yang bermukim di lokasi dengan radius 250 meter diimbau untuk tetap waspada. Terlebih, jika terjadi hujan lebat dengan durasi lebih dari 2 jam. "Radius 250 meter dari lokasi bencana ada pemukiman warga dengan total 250 KK. Kami imbau warga di lokasi juga meningkatkan kewaspadaannya. Apabila terjadi pergerakan tanah susulan, segera melapor ke pihak kecamatan atau langsung menghubungi kami (BPBD Sumedang," tutur dia.

Yedi menyebutkan, akibat bencana pergerakan tanah di lokasi tersebut, penampungan air (Pamsimas) milik Pemerintah Desa Cibugel, sempat bergeser hingga rusak dan air tidak mengalir ke tiap rumah warga. "Tapi, kemarin untuk saluran air sudah diperbaiki. Kami juga telah melakukan survei ke lokasi dan warga di wilayah tersebut diimbau lebih waspada," kata dia.
 




Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pergerakan Tanah di Cibugel Sumedang Rusak 5 Hektare Sawah dan Ancam 250KK", https://regional.kompas.com/read/2019/02/06/18583051/pergerakan-tanah-di-cibugel-sumedang-rusak-5-hektare-sawah-dan-ancam-250-kk


Penulis : Kontributor Sumedang, Aam Aminullah
Editor : Robertus Belarminus