PENTINGNYA KOLABORASI 5 (LIMA) ELEMEN MASYARAKAT DESA
INSAN DESA INSTITUTE - Keberhasilan pembangunan desa
bukan ditentukan oleh Pemerintah Desa saja, melainkan perlu adanya
keselarasan pandangan, sumbangsih pemikiran maupun tenaga dari beberapa elemen
masyarakat, salah satunya keterlibatan peran Ulama, Guru, Pengusaha, dan Pemuda.
Kelima elemen Itu sangat penting untuk terus direkatkan dalam membangun suatu
desa.
Ulama sebagai pemimpin masyarakat secara informal
mempunyai peran penting dalam proses sosial di tengah orang desa. Sebagai orang
desa, saya sangat merasakan peran ulama menjadi lokomotif bagi pembangunan
sumberdaya manusia. Bagaimana ulama membina karakter warga hingga menjadi
pribadi yang beriman dan bertaqwa.
Ulama juga dapat menjadi pemimpin informal juga dalam membangun
SDM, pertanian pembangunan desa lainnya. Ini penting. Ulama perlu turun
langsung dalam proses ini karena mereka mempunyai cara pandang yang khas dalam
menyikapi problematika ummat. Ulama melihat hal yang bersifat duniawi sebagai
investasi abadi bagi kehidupan akhirat. Maka dari itu, diharapkan akan tercipta
pembangunan yang berkeadilan tanpa harus melanggar etika beragama.
Sebagai pemimpin dan tokoh panutan masyarakat disekitarnya, Kiai, ustad, atau ajengan memiliki peran nyata dalam membantu program pembangunan desa mereka bisa memanfaatkan berbagai forum keagamaan untuk mengajak masyarakat mendukung dan ikut serta dalam pembangunan desa. Selain itu mereka tentunya sudah banyak mengenal tentang potensi desa, juga bisa berperan aktif dalam pemberdayaan ekonomi desa melalui pembentukan BUMDes. Terakhir para tokoh agama itu juga bisa membangun silaturrahim dan sinergi dengan elemen masyarakat lainnya untuk mengawasi penggunaan dana desa agar sesuai dengan alokasinya dan mampu memberikan manfaat nyata bagi kemajuan desa dan kesejahteraan masyarakat.
Selain Peran Ulama, Elemen penting
lainnya dalam Desa Membangun, dan Pembangunan Desa adalah keterlibatan peran
seorang Guru.
Guru yang
hebat bukan hanya pandai dan memiliki pengetahuan yang luas, namun guru hebat
adalah guru yang mampu memberi inspirasi kepada orang-orang di sekitarnya.
Sosok guru yang menurut orang jawa singkatan dari digugu dan di tiru. Seorang
guru adalah sosok panutan dan tiruan teladan yang baik bagi anak dan orang
disekitarnya. Tidak heran status Guru sangat dihargai di kalangan masyarakat,
sampai disebut pula dengan pahlawan tanpa tanda jasa.
Di pedesaan, seorang guru yang hidup dan
tinggal dilingkungannya, biasanya adalah salah seorang tokoh penting, selain
kepala desa, tokoh agama, dan jawara. Meski kesehariannya mengajar di sekolah
yang sederhana, namun gelar kesarjanaannya atau ilmu yang dimilikinya mampu
menjawab berbagai persoalan yang terjadi ditengah masyarakat. Tidak heran, jika
sebutan “Pak guru” benar-benar melekat dan menjadi bagian strata sosial di
kalangan masyarakat desa.
Guru dapat mengambil peran dalam pembangunan/pembinaan
kemasyarakatan. Ketika guru telah menjadi tauladan warga desa, sepatutnya guru
membimbing dan mengajak masyarakat lebih cerdas dalam berbagai hal. Sang guru
desa diharapkan mampu memberi inspirasi dan membuka fikiran masyarakat desa,
untuk memanfaatkan sumber daya alam desanya agar dapat lebih sejahtera.
Keberadaan Ekonomon/pengusaha Desa juga penting perannya
dalam membangun desa, Pengusaha adalah seseorang yang inovatif dan mampu
mewujudkan cita-cita kreatifnya ke dunia nyata. Sedikitnya ada tiga ciri utama seorang
entrepreneur. Pertama, seorang pengusaha mampu melihat peluang bisnis yang
tidak dilihat atau tidak diperhitungkan oleh orang lain. Ia melihat kemungkinan
dan memiliki visi untuk menciptakan sesuatu yang baru yang memicu semangatnya
untuk bertindak. Kedua, seorang pengusaha adalah orang yang
bertindak untuk melakukan inovasi, mengubah keadaan yang tidak/kurang
menyenangkan menjadi keadaan seperti yang ia inginkan. Tindakanlah yang membuat
pengusaha menjadi inovator.
Ketiga, seorang pengusaha adalah pengambil risiko, baik risiko yang
berisfat finansial [baca: rugi], maupun risiko yang bersifat mental [baca:
dianggap gagal].
Dengan tiga ciri pokok tersebut, seorang pengusaha sejati
seperti seorang “perintis kawasan baru”, “penjelajah rimba raya”, atau juga
“pendaki gunung” yang selalu mencari puncak-puncak taklukan baru. Mereka
bermimpi, maju bergerak menuju tantangan, dan tidak gentar memikul risiko.
Ringkasnya, pengusaha sejati berani rugi, berani malu, dan juga berani terkenal.
Keberadaan mereka dalam proses pembangunan desa/desa membangun sangat
strategis, meraka dapat menjadi penggerak perekonomian masyarakat desa yang
pada akhirnya dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dan
taraf hidupnya.
Selain peran serta elemen masyarakat yang telah disebutkan diatas “Peran Aktif Pemuda Zaman Now dalammembangun Desa” juga tidak kalah penting keberadaannya.
Peran pemuda
yang pertama adalah memperdalam ilmu dan pulang kembali ke
desa untuk menyampaikannya ke masyarakat. Riilnya adalah seperti ini, jika
seorang bersekolah maka hendaklah bersungguh-sungguh dan mengerti apa tujuan
utama ia bersekolah. Yaitu melakukan perbaikan diri. Hasil yang ia capai
hendaknya tidak hanya semata-mata digunakan untuk mencari harta, tapi juga
untuk pengabdian. Ia tularkan ilmu yang telah didapatkannya kepada masyarakat,
baik anak-anak maupun dewasa sesuai dengan kapasitas dan daya tangkap
masyarakatnya.
Peran kedua adalah menjadi
wakil terdepan dalam berbagai ajang kompetisi masyarakat. Kompetisi di sini
tidak boleh dipahami secara sempit hanya sebatas perlombaan. Tetapi bagaimana,
pemuda memiliki daya saing yang handal dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Sehingga desa ini diperhitungkan oleh masyarakat lain maupun pemerintah, karena
kualitas dan kuantitas pemuda yang ada.
Peran Ketiga, Ikut aktif dalam
berorganisasi dan mengorganisir diri dalam lembaga kemasyarakatan Desa yang
bisa menjadi wadah bagi teman-teman pemuda untuk berdinamika, menyalurkan ide,
berkreasi dalam bidang Olah Raga, Seni Budaya, Wirausaha dan mengabdikan
dirinya pada bidang laiinya.
Peran Keempat, Membangun sinergi
dengan para sesepuh desa dan perangkat desa.Hal ini sangatlah perlu karena
dalam sebuah desa sudah ada tatanan dan perundang - undangan yang mengikat baik
tertulis maupun tidak tertulis, keberadaan kaum sesepuh kadangkala akan menjadi
penghambat gerakan pemuda jika tidak ada pendekatan yang mengedepankan rasa
sehingga para tokoh memahami akan tujuan gerakan kaum muda itu. Keterlibatan
perangkat desa sangat membantu jalannya organisasi pemuda sehingga permasalahan
yang timbul bisa diselesaikan bersama.
Peran Kelima, Memperkuat unsur
keuangan organisasi. Pendanaan organisasi adalah ruh yang menggerakkan
organisasi disamping anggota dan semangat bersatu dan membangun desa,
“kalau tidak ada duit ya susah brow” keuangan organisasi bisa diperoleh dari
iuran anggota atau sumbangan, sumbangan bisa dari perseorangan maupun institusi
misalnya dari Pemerintah Desa melalui kegiatan yang dibiayai dari APBDesa.
Peran Keenam, Mengingat pemuda
sebagai Agent Of Change dan Agen Controlling, tantangan dalam proses
pembangunan desa kedepannya sangat di perlukan pemuda dalam mengawasi serta
mengontrol kebijakan maupun pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa.
Karena selain pemuda memiliki idealisme tinggi, juga tidak banyak memiliki
kepentingan terselubung dalam melakukan aktivitasnya. Maka dari itu penulis
berharap dengan adanya tulisan ini pemuda dapat ikut sadar dan berperan dalam
suatu pembanguan desa kedepanya. Mulai dari proses Perencanaan, Penganggaran,
Pelaksanaan, Pelaporan dan pertanggungjawaban.
Kebersatuan Aparatur Pemerintahan Desa dan Keempat Elemen Masyarakat
Desa diatas perlu diperkuat dan dikembangkan, sehingga diharapkan dapat menciptakan
kolaborasi pembangunan desa, untuk mencapai akselerasi Desa Kuat, Maju,
Mandiri, Demokratis, dan Sejahtera.
“Maheutkeun
Rasa Kaheman Ngahiji Ngurus Desa, Pacantel Keur Pangwangunan Desa Nu Urang, Desa keur Urang, Desa Kudu Ku Urang
Balarea”
Oleh : Asep Jazuli
Pendamping Lokal Desa
di Kabupaten Sumedang-Jawa Barat