Gus Menteri: Jangan Main-Main Isi Data SDGs Desa
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
(Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menerima audiensi 22 Aparatur Sipil Negara
(ASN) Kemendes PDTT yang sudah Bekerja Bersama Desa selama dua pekan di
Kabupaten Blitar, Kamis 15 April 2021.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar (foto: kemendesagoid) |
Program
ASN Bekerja Bersama Desa merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko
Widodo yang menginginkan agar ASN tak hanya bekerja di kantor saja, namun juga
turun langsung ke lapangan.
"Program ini merupakan pilot project pertama yang
diselenggarakan oleh Kemendes PDTT," kata Gus Menteri sapaan akrabnya
dalam keterangan persnya.
Dalam
pertemuan itu, peserta yang telah mengikuti program tersebut melaporkan terkait
hal-hal yang sudah dilakukan, termasuk kendala, peluang dan dinamika yang
terjadi di lapangan.
Luthfy
Latief selaku penanggung jawab program ASN Bekerja Bersama Desa dan juga
sebagai Direktur Fasilitas Pemanfaatan Dana Desa Ditjen Pembangunan Desa dan
Perdesaan mengungkapkan kendala-kendala yang dihadapi di lapangan, termasuk
kendala yang ada dalam aplikasi pendataan.
Menurutnya
kendala utama yang dihadapi adalah hampir seluruh desa di Kabupaten Blitar
belum membuat Pokja pendataan. Namun begitu, pihaknya cukup senang karena
pemerintah daerah memberikan support yang luar biasa kepada peserta ASN kerja
bersama desa.
“Sehingga yang dilakukan secara intens di hari pertama dan kedua
di lapangan oleh peserta adalah mengunjungi semua kecamatan untuk bertemu
langsung dengan camat untuk mendorong untuk segera dibentuk tim data.
Alhamdulillah, peserta PNS bekerja bersama desa ini telah melaksanakan tugas,
selama pelaksanaan,” jelas Luthfy.
Menanggapi
hal tersebut, Gus Menteri mengucapkan terima kasih kepada PNS yang sudah
mengabdi dan bekerja bersama desa. Terkait dengan aplikasi dan pendataan, Ia
meminta kepada kepala desa untuk diisi dengan sebenar-benarnya.