Bagaimana Cara mengelola Kegiatan Desa ?
Untuk melaksanakan kegiatan
organisasi, diperlukan sebuah teknik, keterampilan, dan ilmu agar dalam
pengelolaannya dapat berjalan sesuai dengan apa yang di inginkan oleh sebuah
organisasi/institusi. Disinilah fungsi-fungsi manajemen diperlukan dan akan
berperan.
Begitupun dengan kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan oleh pemerintah desa dan masyarakat, penggunaan dari
fungsi-fungsi manajemen harus dilakukan secara sistematis agar pengelolaan
kegiatan desa dapat berjalan optimal dan berdaya guna bagi kepentingan
masyarakat.
Sebelum lebih jauh membahas tentang “bagaimana cara mengelola kegiatan desa ? ada baiknya kita pahami dulu kosep dasar manajemen. Silahkan simak penjelasan dibawah ini …..
Konsep Dasar Manajemen Kegiatan
Secara etimologis, pengertian manajemen merupakan seni (keterampilan) untuk melaksanakan,mengatur, atau mengelola. Manajemen ini juga dilihat sebagai ilmu yang mengajarkan proses untuk mencapai tujuan dalam organisasi, sebagai usaha bersama dengan beberapa orang dalam organisasi tersebut.
Sedangkan Kegiatan adalah aktivitas yang sebelumnya telah direncanakan untuk segera diselenggarakan sesuai yang telah ditentukan baik waktu maupun keperluan lainnya.
Pada dasarnya lahirnya sebuah kegiatan didasari oleh sebuah perencanaa yang telah terfikirkan untuk dilaksanakan sebagai sebuah daya kreativitas manusia. Sebuah kegiatan yang akan dilaksanakan, para pelaksana berharap agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik dan sukses serta bermanfaat bagi setiap peminatnya baik secara moril maupun materil.
Untuk melaksanakan kegiatan organisasi, diperlukan sebuah teknik, keterampilan, dan ilmu agar dalam pengelolaannya dapat berjalan sesuai dengan apa yang di inginkan oleh sebuah organisasi/institusi. Disinilah fungsi-fungsi manajemen diperlukan dan akan berperan. Lalu apa saja yang dimaksud dengan fungsi-fungsi manajemen tersebut ?
Fungsi-fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi
manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer/pemimpin dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat ahli
terkait dengan fungsi-fungsi manajemen, namun disini saya akan membahas fungsi
manajemen dari perspektif umum, yaitu antara lain terdiri dari Planning
(perencanaan), Organizing (persiapan), Actualizing
(Pelaksanaan), Controling (pengontrolan) dan Evaluating
(evaluasi).
PLANNING
Langkah awal yang tidak boleh ditinggalkan sebelum
mengadakan kegiatan adalah perencanaan (Planning). Ada ungkapan “Sebuah
kebaikan yang tidak terencana akan kalah dengan keburukan yang terencana dengan
baik”. Perencanaan diawali dengan munculnya ide atau alasan untuk mengadakan
sebuah kegiatan. Langkah berikutnya adalah mulai membuat konsep acara atau
draft rencana kegiatan tersebut. Hendaknya yang menjadi konseptor adalah
orang yang benar-benar memiliki kemampuan dan pemahaman terhadap kegiatan yang
akan diadakan.
Dalam tahap ini dihasilkan konsep kegiatan,
personel yang dibutuhkan dan time schedule. Sehingga dalam tahap berikutnya,
tinggal membagi tugas kepanitiaan dan makukan persiapan sesuai tugas
masing-masing.
ORGANIZING
Jika langkah perencanaan telah selesai, lalu
hasilnya dibawa ke kelomok yang lebih besar. Yakni mulai dengan langkah
membentuk kepanitiaan (organizing committee). Besar kecilnya orang yang
terlibat dalam kepanitiaan tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan. Disamping
kekurangan SDM bisa memnjadi masalah, kelebihan yang terlalu banyak juga bisa
menimbulkan masalah. Karena mengatur banyak orang lebih sulit dari pada sedikit
orang. Masalah juga bisa timbul dari sisi biaya, yang seharusnya bisa lebih
hemat jika yang terlibat tidak terlalu banyak.
Peran pemimpin dalam kepanitiaan sangat penting.
Pemimpin yang baik, mampu mengelola SDM yang dipimpinnya agar mempersiapkan
setiap detai yang telah direncanakan. Sehingga pada tahap berikutnya berjalan
dengan lancar. Ingat istilah:
Jika kamu gagal dalam mempersiapkan, sama saja
dengan mempersiapkan kegagalan.
ACTUATING
Actuating adalah tahap pelaksanaan kegiatan. Jika
pada dua tahap sebelumnya dilakukan dengan baik, maka pada tahap ini akan lebih
mudah. Sekalipun terkadang juga ada hambatan yang tidak diduga sebelumnya.
Untuk menghadapi hal seperti itu, perlu dilakukan langkah berikutnya.
CONTROLING
Tugas utama pemimpin jika sudah pada tahap ini
adalah mengontrol jalannya kegiatan. jika ada masalah akibat hambatan yang
belum terduga sebelumnya, seorang pemimpin harus mampu mengatasinya. Pada tahap
ini diperlukan pemimpin yang mampu mengambil keputusan dengan tepat dan cepat.
Tugas pemimpin dalam tahap ini memang cenderung lebih ringan daripada panitia
pelaksana yang banyak bekerja. Tetapi tanggung jawab terbesar tetap berada di
pundak pemimpin.
Dalam kepanitiaan, bila diperlukan bisa dibentuk
seksi khusus yang membantu pemimpin kegiatan untuk melakukan tugas ini.
EVALUATING
Jika seuruh kegiatan telah selesai, langkah inilah
yang dilakukan. Maksudnya untuk mengumpulkan dan meng-”arsip” setiap
permasalahan atau kekurangan yang terjadi.Evaluasi menimal dilakukan sekali di
akhir kegiatan. Namun, perlu juga dilakukan evaluasi dipertengahan pelaksanaan
kegiatan, tanpa mengganggu jalannya kegiatan.Evaluasi juga merupakan salah satu
sarana “controling” ketika kegiatan berlangsung.
Jika setiap tahap POACE di atas dilaksanakan dengan baik, maka tercapainya tujuan akan lebih pasti. Pemimpin tentu saja tidak pernah meninggalkan satu tahappun. Dan memang setiap tahap dari Planning hingga Evaluating menjadi tanggung jawab utama pemimpin.
Mengelola
Kegiatan Desa
Sesuai amanat UU Nomor
6 Tahun 2014 tentang Desa, desa diberikan kewenangan untuk mengurus tata
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan secara mandiri untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa. Disamping itu, pemerintah
desa diharapkan secara mandiri mengelola pemerintahan dan berbagai sumber daya
yang dimilikinya, termasuk di dalamnya pengelolaan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan guna mencapai tujuan,visi,dan misi desa.
Tahap Pertama yang harus dilakukan adalah mebuat Perencanaan ( Planing ), yaitu menatapkan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan, tempat pelaksanaan, waktu pelaksanaan, bagaimana cara mengerjakannya, siapa yang akan melaksanakannya, Rencana Pembiayaan dan tujuannya untuk apa.
Setelah
perencanaan tersebut tersusun dengan baik dan matang, maka proses manajemen
yang selanjutnya adalah menjalankan fungsi pengorganisasian ( Organizing ) Yakni
mulai dengan langkah membentuk kepanitiaan (organizing committee). Besar
kecilnya orang yang terlibat dalam kepanitiaan tentu saja disesuaikan dengan
kebutuhan. Dalam contoh kegiatan pembangunan jalan desa, kepala
desa selaku manajer utama kegiatan di desa membentuk panitia pembangunan atau
yang di sebut dengan pelaksana kegiatan yang terdiri dari ketua, sekretaris dan
anggota, selain itu kepala desa mengorganisasi peran masyarakat dalam kegiatan
pembangunan tersebut sebagai salah satu mengejawatahan partisipasi dan gotong
royong masyarakat melalui pemanfaatan peran LPMD, RT / RW, dan tokoh masyarakat
mereka diberikan peran sesuai dengan porsinya masing-masing. Misalkan Peran LPM
dan RT/RW menggalang masyarakat yang akan bekerja, berswadaya, atau dijadikan
pengawas lapangan.
Jika pada dua tahap
sebelumnya dilakukan, maka proses manajemen selanjutnya adalah tahap
pelaksanaan kegiatan ( Actuating )yang dilaksanakan oleh Tim Pelaksana
Kegiatan dan Masyarakat, sesuai dengan volume, tempat, waktu,anggaran,dan
tujuan yang telah direncanakan pada tahap perencanaan.
Tahap selanjutnya
adalah melaksanakan fungsi controling, yang dilakukan oleh
pemimpin/manajer, dalam contoh kegiatan pembangunan jalan desa diatas berarti
yang melaksanakan controling/pengendalian dilakukan oleh kepala desa sebagai
penanggungjawab utama kegiatan-kegiatan desa. Tugas utama pemimpin jika sudah
pada tahap ini adalah mengontrol jalannya kegiatan. jika ada masalah akibat
hambatan yang belum terduga sebelumnya, seorang pemimpin harus mampu
mengatasinya. Pada tahap ini diperlukan pemimpin yang mampu mengambil keputusan
dengan tepat dan cepat. Tugas pemimpin dalam tahap ini memang cenderung lebih
ringan daripada panitia pelaksana yang banyak bekerja. Tetapi tanggung jawab
terbesar tetap berada di pundak pemimpin.
Tahap terakhir dalam proses manajemen kegiatan adalah menjalankan fungsi Evaluasi, Jika seuruh kegiatan telah selesai, langkah inilah yang dilakukan. Maksudnya untuk mengumpulkan dan meng-”arsip” setiap permasalahan atau kekurangan yang terjadi. Evaluasi menimal dilakukan sekali di akhir kegiatan. Namun, perlu juga dilakukan evaluasi dipertengahan pelaksanaan kegiatan, tanpa mengganggu jalannya kegiatan. Evaluasi juga merupakan salah satu sarana “controling” ketika kegiatan berlangsung, yang dilakukan oleh seorang manajer.
Oleh
: Asep Jazuli ( Pendamping Lokal Desa, Penikmat Kopi dan Alunan musik ) ***