Puasa tapi Suka Marah? Begini Wejangan Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari
Dalam Majalah Soeara
Moeslimin Indonesia (Soemoesi) No. 17 Tahun II (13 Ramadhan 1363 / 1 September
1944) Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari menjelaskan terkait keutamaan dan
hikmah bagi orang yang berpuasa. Menurut Rais Akbar Pengurus Besar Nahdlatul
Ulama (PBNU) tersebut, setidaknya dalam ibadah puasa memuat tiga hikmah.
"Poeasa jang telah mendjadi kewadjiban Oemmat Islam itoe tiada sedikit mengandoeng keoetamaan dan hikmat jang bermatjam-matjam. Dan djoega memberikan pendidikan jang sangat berharga pada kita semoea," ungkapnya.
Dipaparkan, dalam artikel berjudul 'Poeasa
Ramadhan dan Kelonggaran Berboeka', hikmah yang pertama yaitu agar memberikan
istirahat pada perut (alat pencerna makanan) yang dalam masa setahun telah
bekerja tanpa henti.
Kemudian, yang kedua yakni
membiasakan lapar. Terlebih pada masa itu, merupakan masa paceklik pangan
akibat pendudukan jepang dan peperangan. "Karena lapar itoe dapat
menoemboehkan dan mengoeatkan achlaq jang baik dan boedi pekerti jang
moelia," jelasnya.
Meski demikian, lanjut
Hadratussyekh, masih banyak di bulan Ramadhan yang hanya sekadar memindahkan
jadwal makan. Sehingga pada malam hari, perut diisi makanan dan minuman
sebanyak-banyaknya. Padahal dengan memperbanyak makan ini akan menumbuhkan
sifat buruk, yakni mudah marah.
Baca selengkapnya di : https://www.nu.or.id/fragmen/puasa-tapi-suka-marah-begini-wejangan-hadratussyekh-kh-hasyim-asy-ari-uJGyH