Laku Spiritual Pak Harto (6): PENDOPO SOEHARTO WHITLAM DI DIENG
Akan halnya tempat-tempat keramat
sebagaimana yang disajikan Majalah Tempo, penulis ingin sedikit
memberikan tambahan. Di Gunung Lawu misalnya, selain Argo Dalem, Argo
Dumilah, Argo Puruso dan Argo Dumiling, ada dua tempat lagi yang dianggap
memiliki aura spiritual tinggi yakni pertapaan Pringgondani dan Bancolono.
Kawasan wisata religi Pringgondani terletak di kaki Gunung Lawu tepatnya di
Blumbang, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dengan ketinggian
1.300 meter dari permukaan laut (mdpl), jadi jauh di bawah puncak Gunung Lawu
yang dikenal sebagai Argo Dumilah yang berketinggian 3.265 mdpl.
Sementara itu pertapaan Bancolono
masih berada di kawasan wisata Tawangmangu, dengan lokasi ketinggian juga
sekitar 1.300 mdpl. Pertapaan ini dikenal masyarakat sebagai tempat istirahat
dan meditasi Raja Majapahit terakhir Brawijaya V atau Girindrawardhana Dyah
Ranawijaya, sebelum mendaki puncak Gunung Lawu. Pertapaan ini berlokasi
di pinggir sunga di Desa Gondosuli, Tawangmangu, dan dapat dilihat dari
jembatan Bancolono yang juga menjadi pembatas antara Jawa Tengah dan Jawa
Timur. Dari sendang di Bancolono ini pula, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
mengambil air untuk dicampur bersama air dari berbagai propinsi di Indonesia
dalam ritual Kendi Nusantara, atau proses penyatuan air dan tanah di titik nol
Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan
Timur 14 Maret 2022. (Asal Usul Pertapaan Bancolono yang Air Sendangnya
Dibawa Ganjar ke IKN,https://www.kompas.tv/article/270670/asal-usul-pertapaan-bancolono-yang-air-sendangnya-dibawa-ganjar-ke-ikn).
Gua keramat di daerah dataran
tinggi lainnya yang dikunjungi Pak Harto adalah Gua
Semar di kawasan Pertapaan Mandalawangi, dataran tinggi Dieng, tak
jauh dari Telaga Warna yang berada di kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo,
Jawa Tengah.
Presiden Soeharto pada hari
Jumat 6 September 1974, pernah membawa tamu negara yaitu Perdana Menteri
Australia Gough Whitlam mengunjungi Gua Semar. Selanjutnya mereka mengadakan
pembicaraan serius terutama tentang bagaimana mendorong peranan Indonesia dalam
masalah Timor Portugis atau yang sekarang Timor Leste. Pembicaraan itu
dilakukan di sebuah pendopo kecil yang khusus dibangun untuk itu, di komplek
candi Arjuna.
Bergeser kembali ke pantai
selatan Jawa, ada suatu kawasan keramat yang tersebut dalam sebuah tembang tua,
yakni kawasan laut dan sekaligus gunung Srandil di pantai Cilacap. Laut Srandil
serta Gunung Agung di Bali, disebut dalam bait ke 21 Suluk Kidung
Kawedar karya Sunan Kalijaga yang hidup di abad ke 15. Kata srandil dalam
bahasa Jawa tidak ditemukan, tetapi masyarakat setempat mempercayai dua versi
makna srandil, yang merupakan singkatan dari dua kata.
Pertama, suro dan adil yang berarti berani
sekaligus teguh dan adil dalam menjalani kehidupan. Kedua, sranane adil,
yang berarti syarat dan sarananya harus adil. Maksudnya, kalau mau sukses dan
berkah hidup di dunia maka syaratnya harus senantiasa berlaku adil.
Gunung Srandil, lebih tepat
disebut bukit karena hanya merupakan sebuah bukit kecil, berada di pesisir
pantai Cilacap, yang pasir pantainya berupa pasir besi. Lokasi tepatnya di Desa
Glempangpasir, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Gunung
Srandil merupakan bukit karang kecil yang dikelilingi pepohonan dan relatif
mudah didaki. Di area tersebut terdapat beberapa petilasan atau makam yang
menjadi tujuan para peziarah, sedangkan di kaki bukit terdapat sebuah gua.
Demikianlah beberapa tempat
keramat yang banyak menjadi pembicaraan masyarakat dan media massa, yang
dipercaya sebagai tempat-tempat meditasi Pak Harto. Bagi orang Jawa yang
menganut meditasi doyo prabowo, atau meditasi agar bisa
menyatu dengan alam semesta, untuk selanjutnya menyedot energi alam setempat,
tempat-tempat meditasi Pak Harto itu mengandung
energi mentah alam semesta dari unsur atau elemen tertentu. Kawasan Gunung
Srandil yang berada di hamparan pasir besi, diyakini mengandung energi yang
sangat kuat yang berasal dari elemen logam. Kawasan gunung Lawu mengandung
energi dari elemen tanah dan kayu. Dieng kuat elemen tanahnya. Sedangkan Dlepih
amat kuat energi airnya, demikian pula Tugu Soeharto dan Gua
Langse. (B.Wiwoho, TONGGAK-TONGGAK ORDE BARU buku ke
2, Penerbit Buku Kompas. Ingin tahu sikap dan pandangan Pak Harto, ikut
selanjutnya : MISTIK DI MATA PAK HARTO).
Penulis : B.Wiwoho
Sumber : panjimasyarakat.com