PERKUAT DESA DIGITAL, WAMENDES BUDI ARIE: DESA WAJIB PUNYA WEBSITE
JAKARTA - Digitalisasi harus diperkuat dari tingkat desa
sehingga segala informasi dalam pembangunannya dapat disebarluaskan secara
cepat.
Wakil Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi mengatakan,
langkah awalnya adalah dengan pembuatan website di setiap desa.
Hal ini dapat
direalisasikan dengan memanfaatkan dana desa sesuai Permendes No 7 Tahun 2021
tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022.
“Permendes sudah
memungkinkan untuk desa membuat website dengan dana desa. Sudah dilindungi oleh
ragulasi jadi seharusnya bisa direalisasikan,” ujar Wamendes Budi Arie dalam
audiensi Bupati Jembrana I Nengah Tamba di Jakarta, Selasa (12/4/2022).
Website di setiap desa dapat
dijadikan sebagai sarana untuk mempublikasikan kegiatan-kegiatan pembangunan
desa yang dilaksanakan baik oleh kepala desa maupun masyarakat. Tidak hanya
itu, adanya website juga menjadi salah satu sarana pendukung agar arsip di desa
dapat tersimpan secara digital termasuk data.
Wamendes Budi Arie
menyatakan bahwa data dari desa adalah data mikro karena tercatat sesuai dengan
kenyataannya dan langsung dari aktor yang bersangkutan. Benar tidaknya data
tersebut adalah kunci utama untuk menentukan kebijakan dalam membangun desa.
“Data dari desa itu
paling reliabel, paling bisa diandalkan. Data makin detail itu makin bagus.
Pembangunan harus berbasis data untuk menciptakan kebijakan sesuai dengan
kebutuhan desa,” jelas Wamen Budi Arie
“Saya orang yang ngotot
soal data. Kalau datanya benar dan update pasti kebijakan tidak akan meleset.
Kalau datanya sudah tidak benar ya bagaimana mungkin kebijakan yang diciptakan
sesuai dengan kebutuhan. Kan susah kalau begitu," tambah Wamen Budi Arie.
Untuk merealisasikan website
desa, setiap pihak harus bekerja sama khususnya kepala desa yang memiliki
kewenangan penuh atas desa. Tentu saja hal tersebut juga bisa didukung secara
langsung oleh kepala daerah setempat.
Salah satu contohnya
adalah Bupati Jembrana dengan program internet masuk desa.
“Kita punya program
internet masuk desa. Tapi kita punya persoalan kita belum punya media center di
kabupaten. karena ada beberapa wilayah yang memang blankspot seperti
pegunungan,” ungkap I Nengah Tamba.
Berkaitan dengan data,
Kabupaten Jembrana memang memanfaatkan teknologi informasi agar pendataan desa
bisa dilaksanakan secara terpusat. Diantaranya terwujud dalam pencanangan Satu
Desa Satu Data yang diresmikan Wamendes Budi Arie belum lama ini.
Audiensi ini juga
dihadiri Kepala Badan Pengembangan Informasi Ivanovich Agusta, Kepala Bappeda
Kabupaten Jembrana Made Sudantra, dan Plt Kadis Kominfo Kabupaten Jembrana I
Made Gedhe Budhiarta.
Foto: Andromeda/Humas
Kemendes PDTT
Teks: Ria/Humas Kemendes
PDTT
Sumber : kemendesa.go.id