Jejak Perjalanan Desa: Dari Tradisi ke Inovasi
Kalau ngomongin desa, kita sebenarnya lagi ngebahas pondasi
dasar Indonesia. Desa, sebagai unit pemerintahan terkecil, punya peran besar
dalam sosial dan ekonomi masyarakat. Sejak Indonesia merdeka, desa udah
melewati banyak banget perubahan, mulai dari kebijakan pemerintah sampai
dinamika sosial-ekonomi yang bikin kita mikir: "Wah, desa sekarang udah
beda banget dari dulu!"
Pada tahun 1979, muncul Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979
yang jadi titik awal pengakuan desa sebagai bagian formal dari sistem
pemerintahan. Desa diberi hak untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Tapi, ada
"tapi"-nya nih! Kebijakan ini agak kaku karena nggak terlalu peduli
sama keunikan adat dan tradisi tiap desa. Padahal, kita tahu sendiri kan,
Indonesia itu kaya banget sama budaya lokal.
Lalu, di tahun 2004, lahirlah Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004. Desa yang tadinya bisa sedikit lebih mandiri, sekarang diposisikan
sebagai wilayah administrasi di bawah kecamatan. Kebijakan ini bikin semua desa
diperlakukan sama, nggak peduli tradisi atau kebiasaan lokalnya. Praktis, ruang
gerak desa jadi lebih sempit.
Nah, baru deh di tahun 2014, desa dapet angin segar lewat
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. UU ini seperti tiket VIP buat
desa untuk mengelola sumber daya dan bikin program pembangunan sesuai kebutuhan
mereka. Nggak cuma itu, ada juga dana desa yang bikin desa bisa lebih berdaya
dan mandiri. Akhirnya, desa mulai punya peluang untuk bikin perubahan nyata.
Perubahan zaman dan globalisasi juga bikin desa ikut
berevolusi. Kalau dulu desa identik sama pertanian, sekarang udah beda cerita.
Desa mulai jadi tempat pengembangan ekonomi kreatif, pariwisata, dan sektor
lain yang bikin ekonominya lebih berwarna. Tapi, globalisasi ini juga bawa
tantangan. Pola hidup masyarakat desa mulai berubah, teknologi masuk, dan
interaksi sosial jadi makin kompleks.
Dengan semua perubahan itu, kebijakan buat desa harus lebih
fleksibel dan responsif. Nggak bisa lagi pakai pendekatan yang kaku. Yang
paling penting, masyarakat desa harus diajak aktif terlibat dalam pengambilan
keputusan. Kalau cuma kebijakan dari atas tanpa suara masyarakat, ya hasilnya
bisa nggak nyambung sama kebutuhan mereka.
Kesimpulannya, perjalanan desa dari masa ke masa adalah
cerita tentang adaptasi, inovasi, dan tantangan. Desa yang maju bukan cuma soal
kebijakan bagus, tapi juga soal gimana desa diberi ruang untuk berkembang
sesuai jati dirinya. Dengan kebijakan yang relevan dan partisipasi aktif
masyarakat, desa bisa jadi motor penggerak pembangunan yang nggak cuma keren,
tapi juga berkelanjutan untuk Indonesia.