Gambar : imamrofiki


Desa Tunjungtirto menjadi salah satu desa dengan inovasi terbaik se-Indonesia. Beragam inovasi lahir di desa ini, seperti inovasi layanan publik dijital, layanan publik langsung yang ramah, perpustakaan desa, demokrasi desa, dan inovasi badan usaha.

Semua inovasi terkoneksi dengan baik dalam sistem tata kelola pemerintahan desa yang baik dan bersih. Layanan publik dijital di Desa Tunjungtirto ditunjang dengan keberadaan website dan pemanfaatan media sosial.

Di website desa, terdapat beragam informasi mengenai kegiatan masyarakat dan pemerintahan. Hal ini membuat publik dapat menyimak informasi yang berkaitan dengan Desa Tunjungtirto. Pada media sosial, Desa Tunjungtirto memiliki laman Facebook dan Group Whatapp untuk menyapa masyarakat dan meningkatkan keterlibatan masyarakat melalui internet.

Keberadaan media sosial (medsos) ini mampu dieksplorasi oleh pemerintah desa untuk mencari dan merumuskan beragam permasalahan warga. Untuk menyerap asiparasi masyarakat desa, Musyawarah Desa tak sekadar melibatkan masyarakat secara langsung tapi juga membuka partisipasi secara online.

Luas wilayah Desa Tunjungtirto seluas 369 Ha dengan jumlah penduduk 10.208 jiwa. Sebagian besar warga bermukim di sebelah utara jalan raya yang menghubungkan Kota Batu dan Kabupaten Malang.

Lewat jejaring sosial, Pemerintah Desa Tunjungtirto mampu menghasilkan sejumlah inovasi yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Salah satunya adalah pasar pagi yang digelar di halaman gerbang Kampus 2 Institut Teknologi Nasional (ITN), setiap hari Minggu.

Pasar pagi dikelola oleh paguyuban pedagang. Pemerintah Desa Tunjungtirto hanya menganggarkan pengadaan 50 payung untuk pedagang. Pasar pagi dikelola oleh, dari, dan untuk masyarakat Desa Tunjungtirto.

Keberhasilan pasar pagi yang berada di bagian selatan Desa Tunjungtirto, rupanya membuat warga yang tinggal di wilayah utara merasa ‘iri’. Karena itu, pemerintah desa berencana membuka pasar pagi di lapangan desa untuk memenuhi kebutuhan warga yang tinggal di kawasan utara.

Selain media sosial, pemerintah desa juga memiliki fasilitas perpustakaan di kantor desa juga dapat memberikan fasilitas kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuannya. Perpustakaan desa mampu mendongkrak minat baca masyarakat, baik dari kalangan pelajar maupun masyarakat umum.

Keberadaan produk kreatif di Desa Tunjungtirto juga difasilitasi dengan keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Bersama. BUMDes Maju Bersama bertugas untuk memasarkan produknya. Selanjutnya, masyarakat mendapatkan keuntungan dari setiap penjualan yang dilakukan oleh BUMDes.



Sumber : inovasidesa.kemendesa.go.id